masukkan script iklan disini
STRATIFIKASI SOSIAL
(Tingkatan Sosial dalam Masyarakat)
Jika kita kenal struktur pada masyarakat,
dapat diketahui bahwa mereka terbagi menjadi tingkatan atau status yang
berbeda. Masyarakat dikelompokkan dalam tingkatannya yang berbeda berdasarkan /
menurut seberapa besar jumlah penghasilan / kekayaan dan preritise ( pergaulan
masyarakat / terhadap apa yang mereka miliki ). Masyarakat yang memiliki
tingkatan sosial yang lebih tinggi mempunyai haknya yang tidak bisa dimiliki
oleh status di bawahnya. Dan bangsa barat, status sosial dibedakan menurut
kelasnya. Tetapi hal ini bukan hanya dikelompokkan berdasar jenis statusnya
saja, misal dalam beberapa kelompok masyarakat, status mereka dalam masyarakat
berdasarkan pada sistem kasta. Salah satu hal yang utama yang membedakan antara
sebuah sistem kasta dan sistem klass adalah bahwa setiap individu dilahirkan
dalam posisinya yang tepat dalam tingkatan sosial dalam masyarakat dan tidak
bisa pindah dan kasta satu ke kasta lain, di antara pada prinsipnya ini
berlangsung turun temurun. Jika salah seorang dilahirkan menjadi salah satu
kasta, dia tidak bisa salah satu anggota dan kasta lain.
Di India, misalnya seseorang yang terlahir
menjadi anggota kasta kesatria tidak bisa pindah menjadi anggota ke kasta yang
lebih tinggi yaitu kasta Brahma, ataupun ke kasta yang lebih rendah yaitu kasta
Waisya. Demikian pula pada sistem klass, ada sebuah tingkatan dalam mobilitas
masyarakat, jika seseorang terlahir di salah satu klasis, dia tidak terikat
oleh masa lalunya. Ada kemungkinan jika dia punya kesempatan, bisa pindah ke
tingkatan / klass yang lain. Orang terakhir pada klass keluarga, pekerjaan, /
karyawan dalam keluarganya tergolong menjadi salah satu anggota klass menengah.
a. Tingkatan sosial pada
masyarakat di bedakan menurut kekayaannya.
b. Dalam sistem kasta
tidak mengenal mobilitas sosial.
Meskipun, anggapan masyarakat terhadap klass-klass
dalam di masyarakat itu mudah untuk dimengerti, tetapi itu tidak mudah untuk mendefinisikan
atau menerapkannya. Misalnya pembagian antara klass pekerja dan klass golongan
mengengah sering kali menimbulkan perbedaan. Tetapi juga kita teliti yang
membuat mereka berbeda adalah kita akan menemukan bahwa semua itu tidak akan
selalu memuaskan mereka. Alasan yang pertama itu mungkin disebabkan karena
pendapatan/ penghasilan mereka menjadi pengaruh yang paling utama atas status /
klass seseorang.
Kita boleh memilih seseorang sebagai
figur, sebagai acuannya adalah penghasilan setiap tahunnya, misal f4000/tahun, dan menyatakan bahwa,
seseorang yang bekerja dengan penghasilan kurang dari penghasilan klass pekerja
atau sebaliknya, seseorang yang penghasilannya lebih dari penghasilan bias
menengah. Tetapi penghasilan yang sebenarnya tersebut tidak dapat dijadikan acuan
karena pada pekerjaan tertentu di mana biasanya kita mengira bahwa kelas megah
pendapatannya kurang dan f4000.
