PKBM Memajukan Desa
Sumbawa NTB , Lunyuk adalah sebuah pemukiman
penduduk yang secara geografis berada di wilayah
Kabupaten Sumbawa yang paling ujung selatan,
dengan jarak tempuh (3,5 - 4 Jam) 98 kilometer dari
ibu kota kabupaten Sumbawa, dan dari ibukota
provinsi kurang lebih selama 14 jam perjalanan melalui
darat dan laut. Wilayah Lunyuk juga merupakan salah
daerah yang terpencil berdasarkan SK. Gubernur Prov.
NTB, namun dibalik keterpencilan, keterisolasiannya,
Lunyuk banyak menyimpan potensi – potensi yang
cukup menjanjikan bagi kesejahteraan rakyat, hasil
bumi (pertanian/perkebunan, perikanan) serta potensi
alamnya, Lunyuk merupakan salah satu asset
Pemerintah Daerah yang dapat menyumbangkan PAD
yang cukup potensial.
Berkaitan dengan pendidikan, wilayah kecamatan
lunyuk, salah satu wilayah yang menyumbangkan angka
buta huruf yang cukup tinggi, angka dropout dan angka
melanjutkan yang sangat rendah sekali (sumber: BPS
Sumbawa tahun 1990), salah satu penyebabnya adalah
masih kurangnya sarana dan prasarana pendidikan saat
itu. Kondisi jalan menuju ibukota sering terjadi longsor,
akses transportasi masih menggunakan truck, sehingga
penduduk usia sekolah (13-17 tahun) 50 % yang dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Dengan
kondisi demikian masyarakat wilayah kecamatan lunyuk
angka melanjutkan pendidikan masih sangat rendah,
disamping angka putus sekolah juga cukup tinggi
mengingat jarak antara pemukiman dengan sarana
pendidikan cukup jauh, sarana pendukung transportasi
masih belum ada, sementara angka buta huruf cukup
tinggi, khususnya masyarakat yang mengikuti program
transmigrasi, sebab wilayah kecamatan lunyuk adalah
salah satu daerah lokasi transmigrasi .
Dengan kondisi yang cukup memprihatin sekali, kami
alumni IKIP Mataram berinisiatif untuk memberikan
solusi terhadap kondisi masyarakat khususnya di
pendidikan nonformal, dan melalui yayasan
Pemberdayaan Pemuda Pedesaan ( YLP3 ) Lunyuk,
memprakarsai mendirikan dan membentuk sebuah
lembaga yang bergerak dibidang pendidikan
nonformal, Kata Burhannudin selaku ketua PKBM
Pantai Selatan.
Dengan dibantu pihak Penilik PLS serta Tenaga
Lapangan Dikmas ( TLD ) Kecamatan Lunyuk serta
masyarakat pada tanggal 13 April 1999 sepakat
mendirikan lembaga yaitu Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat ( PKBM ) dengan nama “ PKBM PANTAI
SELATAN “ Lunyuk , dengan memanfaatkan sarana
gedung kantor KCD Diknas Kec. Lunyuk , dengan
kondisi sarana dan prasarana lembaga PKBM yang
serba kekurangan.
Dikatakan Burhannudin, “Perlahan tapi pasti, dengan
memegang prinsip kebersamaan, kami seluruh
Pengurus beserta masyarakat di sekitar PKBM Pantai
Selatan Lunyuk, bahu membahu mensosialisasikan
tentang Visi dan Misi PKBM, tujuan PKBM, serta fungsi
PKBM itu sendiri. Selama kurang lebih 2 tahun kami
berjuang untuk menyakinkan semua pihak – pihak
terkait terutama Pemerintah Daerah Provinsi NTB
melalui Dinas Dikpora, serta dinas Diknas Kabupaten
Sumbawa, dan pada tahun 2002, PKBM Pantai Selatan
Lunyuk sudah memulai kiprahnya dengan
melaksanakan berbagai jenis program Pendidikan Luar
Sekolah ( PLS ) yaitu Program Pemberantasan Buta
Aksara (GETAS AKSARA), Program Pendidikan
Kesetaraan Paket A Setara SD, Pakat B Setara SMP
serta program Kelompok Usaha Bersama berbasis
mata pencaharian serta mendirikan Program
Pendidikan Anak Dini Usia ( PADU ), dan pada saat itu
pula kami mampu melaksanakan semua program
pendidikan luar sekolah dengan katagori cukup baik,
mengingat seluruh warga belajar Paket A dan Paket B,
telah berikan hasil menamatkan pendidikan di Paket A
dan Paket B dengan prosentasi 97 % di nyatakan Lulus
Ujian Kesetaraan pada tahun 2005/2006.
Berkat adanya komunikasi yang intens dengan pihak
Dinas Dikpora Prov. NTB dan Dinas Diknas Kabupaten
Sumbawa, PKBM Pantai Selatan Lunyuk, telah mulai
diberikan kepercayaan untuk melaksanakan program –
program pendidikan nonformal dan informal, antara
lain: (1). Program Keaksaraan Fungsional; (2). Program
Kelompok Usaha Bersama; (3).Program Magang, (4)
Program Kursus Komputer; (5). Program Kursus
Wirausaha Pedesaan ( KWD); (6) Program Akses/Tutor
Kunjung; (7). Program PKBM Pembina; (8) Program
PAUD Percontohan Tingkat Kecamatan; (9). Program
Akreditasi Lembaga.
Program – program tersebut diatas telah kami
laksanakan dengan cukup membawa tantangan yang
cukup berat, sebab dalam kurun waktu antara tahun
2002 s.d 2006, karena pada saat itu dana bantuan
seluruhnya masuk ke rekening lembaga PKBM, ada
beberapa kelompok masyarakat yang memandang
sebelah mata/negatif tentang lembaga PKBM yang
menyoroti dana – dana yang masuk ke rekening
PKBM, namun kami tetap berkeyakinan dengan
kebersamaan dan satu visi dan misi kami seluruh
Pengurus PKBM Pantai Selatan Lunyuk, menganggap
kritikan dan sorotan tersebut adalah cambuk bagi kami
untuk lebih berkiprah dan mengelola dana – dana yang
masuk ke lembaga agar lebih transparan maka kami
setiap dana yang masuk ke rekening lembaga, selalu
kami informasikan ke masyarakat melalui Papan
Pengumumuan yang dapat di akses oleh masyarakat
umum, dijelaskan oleh Burhannudin.
Berkat komitmen dan kebersamaan internal Pengurus
PKBM Pantai Selatan Lunyuk, prestasi demi prestasi
mulai diraih, yang walaupun lembaga PKBM Pantai
Selatan Lunyuk masuk dalam katagori PKBM daerah
Terpencil, tapi dengan keterpencilan menjadikan
sebuah asset dan potensi untuk berkiprah. Ditegaskan
oleh Burhannudin, “kami memegang pronsip bahwa
kami memang terpencil tapi kami tidak mau dikucilkan,
prinsip inilah yang membawa kami termotivasi,
bersemangat untuk memperjuangkan hak-hak
masyarakat kami yang belum terakses khususnya
dibidang pendidikan nonformal dan informal”.
Pada tahun 2008 PKBM Pantai Selatan Lunyuk,
mendapat bantuan program perluasan akses melalui
sepeda motor pembelajaran, sehingga PKBM dengan
memanfaatkan sepeda motor sebanyak 4 unit, mampu
memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang
berada di daerah pemukiman transmigrasi, dengan
jumlah binaan program paket A setara SD sebanyak 30
orang dan paket B setara SMP sebanyak 40 orang dan
program Keaksaraan Fungsional sebanyak 50 orang.
serta memberikan pelayanan TBM Keliling Sepeda
Motor Pembelajaran, kepada anak anak sekolah Dasar
( SD ) formal.
Pada tahun 2010, lembaga PKBM Pantai Selatan
Lunyuk, mencoba menggagas program melalui program
Kemitraan, dan saat itu memasukan lamaran sebagai
peserta Pengelola Pusat Layanan Internet Kecamatan
(PLIK) yang bekerjasama dengan Kemkominfo melalui
PT. Lintasarta Jakarta, dan tahun 2011 , Layanan
internet yang dikelola langsung oleh PKBM Pantai
Selatan Lunyuk, sedikit demi sedikit mulai di kunjungi
oleh masyarakat khususnya yang ingin mengakses
internet, sehingga sampai saat ini hampir setiap hari
PKBM Pantai Selatan Lunyuk selalu dikunjungi rata-
rata 15 orang per hari, sejak tahun 2011 hingga saat
ini
Pada tahun 2011, lembaga PKBM Pantai Selatan
Lunyuk, mampu meraih prestasi sebagai peserta
Jambore PTK PAUDNI di Tingkat Nasional mewakili
Prov. NTB dan berhasil meraih prestasi sebagai Juara 2
Tingkat Nasional di Mataram dengan mengusung
konsep/Tema: TUTOR KUNJUNG MELALUI SEPEDA
MOTOR PEMBELAJARAN.
Dengan mengembangkan konsep Program Terpadu dan
Mandiri, lembaga PKBM Pantai Selatan Lunyuk,
menawarkan program – program unggulan kepada
lembaga mitra seperti: Kemendikbud, PT. Newmont
Nusa Tenggara, Kemenkominfo, PNMP GSC dan
lembaga Pendidikan Formal baik siswa maupun tenaga
pendidik /Guru ( SD/SMP/SMA/SMK ) .
Konsep program Terpadu dan Mandiri, ternyata
membawa dampak positif terhadap perkembangan dan
kemandiri lembaga PKBM Pantai selatan Lunyuk,
dengan adanya konsep Kemitraan melalui proram
Terpadu dan Mandiri, lembaga PKBM Pantai Selatan
Lunyuk saat ini telah banyak menerima bantuan baik
berupa sarana dan prasarana maupun bantuan dalam
bentuk lainnya seperti bantuan Narasumber Teknis dari
SMK Sumbawa yang melatih para warga belajar
tentang Pengelasan dan Menjahit .
Lewat Program Kemitraan Terpadu dan Mandiri,
lembaga PKBM Pantai Selatan Lunyuk, juga meraih
prestasi dan penghargaan sebagai Pengelola PLIK
Terbaik I Provinisi NTB, dan juga dipercayakan sebagai
narasumber pada acara Expo ICT USO di Makassar
pada tahun 2012, serta sebagai narasumber pada acara
Media Gathering yang dihadiri oleh para wartawan
media massa seluruh indonesia di Mataram. Disamping
itu pula Pengelola PKBM Pantai Selatan Lunyuk,
merupakan salah satu Pelatih Nasional Program PPAUD
(Master Of Trainner PPAUD), yang telah mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan di Tingkat Nasional selama
700 Jam.
Kondisi lembaga PKBM Pantai Selatan Lunyuk, pada
awalnya menumpang di kantor KCD Diknas Kecamatan
Lunyuk sejak tahun 2000 s/d 2003, dan tahun 2003 s/d
2005 menggunakan sarana gedung Pengamat
Pengairan Kecamatan Lunyuk, dan sejak tahun 2005
sampai dengan saat ini telah memiliki gedung sendiri
dan lahan milik Pengelola PKBM Pantai Selatan
Lunyuk dengan ukuran lahan: 50 m x 100 m. Lahan
tersebut telah di hibahkan ke PKBM Pantai Selatan
Lunyuk.
Saat ini lembaga PKBM Pantai Selatan Lunyuk, telah
memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai
walaupun masih sederhana tapi dapat di nikmati
fasilitasnya oleh masyarakat Desa Lunyuk. Saat ini
pengelola PKBM Pantai Selatan bercita-cita dan
mencoba memperjuangkan menjadikan Desa Lunyuk
menjadi Desa Digital. (Seno/Bur)
