masukkan script iklan disini
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang masalah
Di
era modern ini telah berkembang kesenian luar yang mulai masuk dalam jiwa
remaja sekarang. Hal ini disebabkan karena para remaja sekarang menganggap
bahwa kesenian tradisional adalah budaya yang ketinggalan jaman atau kuno. Oleh
karena itu mereka lebih memilih kesenian luar yang mereka anggap lebih modern
dan mengikuti perkembangan jaman. Akan tetapi pada kenyataannya banyak orang
asing yang berlomba – lomba untuk mempelajari kesenian kita (Indonesia) – tidak
hanya itu ada diantara Negara asing yang mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai
kesenian mereka.
Dengan
demikian penulis sengaa mengambil judul / tema “KURANGNYA KEPERDULIAN REMAJA
MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” supaya para remaja sekarang lebih sadar
bahwa kesenian kita menarik untuk dipelajari dan kita patut bangga terhadap
kebudayaan Indonesia yang mempunyai kesenian beraneka ragam. Apabila remaja
sudah mulai mempelajari dan melestarikan kesenian tradisional maka kesenian
tradisional (Indonesia) akan semakin berkembang dan dikenal oleh banyak orang
khususnya dan dunia pada umumnya.
1.2. Rumusan
masalah
1. Apakah
kesenian tradisional itu ?
2. Apa
saja jenis – jenis kesenian itu ?
3. Faktor
– faktor apa saja yang menyebabkan remaja sekarang lebih memilih kesenian
modern daripada kesenian tradisional ?
4. Apa
dampak yang ditimbulkan jika sebagian besar remaja memilih kesenian modern ?
5. Bagaimana
upaya – upaya agar para remaja mulai mempelajari kesenian tradisional lagi ?
1.3. Alasan memilih judul
Penulis
memilih judul “KURANGNYA KEPERDULIAN REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN
TRADISIONAL” dengan alasan karena remaja sekarang ini banyak yang memilih
mempelajari kebudayaan luar daripada kebudayaan sendiri (tradisional), serta
agar para remaja dapat melestarikan kesenian tradisional itu.
1.4. Pengertian
istilah dalam judul
1.
Kurang : tidak atau belum cukup
2.
Kepedulian : perhatian
3.
Remaja : orang – orang anatar umur 9 –
19 tahun yang mulai dewasa
4.
Modern : yang terbaru
5.
Terhadap : tentang atau berkenaan dengan
6.
Kesenian : segala sesuatu yang berhubungan
dengan kecakapan batin (local) yang luar biasa yang dapat yang dapat
menciptakan sesuatu yang luar biasa
7.
Tradisional : segala sesuatu (adat, kepercayaan,
kebiasaan, ajaran dan sebagainya yang turun temurun dari nenek moyang).
Sehingga penulis mengambil kesimpulan
bahwa ““KURANGNYA KEPERDULIAN REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL”
berarti belum mengertinya remaja sekarang terhadap kebudayaan tradisional
khususnya kesenian dari daerah – daerah yang merupakan tradisi Indonesia.
1.5.
Tujuan
pembahasan
Penulis
mengangkat judul dalam makalah ini dengan tujuan agar kesenian tradisional
tetap terjaga dan lestari, selain itu, untuk mengetahui sejauh mana remaja
sekarang melestarikan kesenian tradisional. Dengan makalah ini diharapkan
remaja sekarang mengetahui arti pentingnya kesenian tradisional sebagai
indentitas bangsa Indonesia.
1.6.
Manfaat
pembahasan
Remaja
pada jaman sekarang ini mulai melupakan kesenian – kesenian tradisional sebagai
jatidiri bangsa Indonesia, untuk itu pembahasan ini sangat bermanfaat untuk
kembali mengingatkan para remaja bahwa kesenian asli Indonesia itu sangat layak
untuk dipertahankan dan dilestarikan sehingga kesenian ini tidak akan pudar dan
tidak mudah diakui oleh Negara lain.
1.7.
Metode
pembahasan
Dari berbagai metode
penelitian :
è
Perpustakaan /
kepustakaan
è
Analisis isi
è
Observasi
è
Angket /
kuisoner
è
Wawancara
è
Internet
è
Tes
1. Perpustakaan
/ kepustakaan adalah teknih pengumpulan data dan informasi dengan bantuan macam
– macam materi yang terdapat dilingkungan kepustakaan.
Missal
: dengan buku – buku, majalah, naskah, catatan, kisah, sejarah, dokumen dan
lain – lain.
2. Analisis
isi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengungkapkan isi media massa
yang menggambarkan situasi baik personil, birokrat, kebijaksanaan, koordinasi
lingkungan maupun masyarakatnya pada saat media massa itu disajikan.
3. Observasi
merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala – gejala
yang diteliti.
4. Angket
merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
5. Wawancara
merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk
memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee).
6. Internet
merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari pada media elektronik
(computer).
7. Tes
merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan atau
latihan alat lain yang dipergunakan untuk mengukur ketranpilan, pengetahuan,
intelegensi kemampuan dan bakat yang dimiki oleh individu atau kelompok.
Dari berbagai metode di atas kelompok
kami memutuskan untuk menggunakan metode perpustakaan / kepustakaan, internet
serta kuisioner / angket.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KESENIAN
TRADISIONAL
Kesenian
Tradisional adalah salah satu bentuk dari kebudayaan tradisional yang sudah ada
sejak zaman dahulu. Kesenian tradisional merupakan suatu hasil ekspresi hasrat
manusia akan keindahan dengan latar belakang tradisi atau system budaya
masyarakat pemilik kesenian tersebut. Dalam hal karya seni tradisional tersirat
pesan dari masyarakatnya berupa pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai,
norma, dan sebagainya. Kesenian tradisional dapat juga diartikan sebagai unsur
yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum, suku, bangsa tertentu.
Selain itu kesenian tradisional merupakan kesenian yang sudah berurat dan
berakar dari tradisi yang dimiliki suatu daerah.
Indonesia
mempunyai banyak sekali kesenian tradisional diantaranya yaitu :
-
Tari kecak,
pendet dari bali
-
Tari remo dari
jawa timur
-
Tari reog dari
jawa timur tepatnya di ponorogo
-
Tari topeng dari
jawa barat
-
Wayang kulit,
orang, golek
-
Ketoprak
-
Jaranan
Dan masih banyak sekali kesenian –
kesenian tradisional yang lainnya. Akan tetapi para remaja sekarang banyak yang
tidak mengerti akan pentingnya mempelajari kesenian tradisional.
2.2.
JENIS – JENIS KESENIAN TRADISIONAL
1.
SENI TARI
Ø Seni tari adalah : gerak indah yang berirama yang mengandung 2 unsur penting
yaitu gerak dan irama.
Ø Fungsi
seni tari adalah : seni tari mempunyai arti khusus dalam kegiatan hidup dan
fungsinya berupa tingkatan kebutuhan yang sekaligus mencerminkan peradaban.
Adapun bobot dan mutu harapannya menjadi tolak ukur tinggi rendahnya kebudayaan.
Ø Macam
– macam seni tari :
a.
Tari ritual / upacara
suku bangsa
Fungsinya
melestarikan budaya purba. Tari ungkapan suku sebagai rasa terimakasih cinta
mohon keselamatan untuk memperoleh perlindungan roh leluhur agar sukses
berburu, panen baik, atau menang perang tariannya dilakukan dengan spontan, penuh
semangat dan penjiwaan yang murni.
Contoh
:
è Tari
makare – kari di desa tengahan peringsingan bau yang juga disebut perang duri,
diiringi gamelan selonding untuk keselamatan.
è Tari
tangan dengan gerakan semacam pencah, dilakukan pada waktu selesai panen. Di
daerah sawahlunta sebagai ungkapan thank.
è Tari
tewadar, tari dukun irian jaya untuk pengobatan orang sakit.
b.
Tari Upacara
Fungsinya
untuk merayakan suatu peristiwa penting seperti perkawinan, pengobatan,
penyambutan tamu, yang merupakan bentuk tari yang indah untuk dipelajari,
hingga merupakan susunan yang telah pasti.
Contoh
:
è Beksan
lawung, merupakan rangkaian upacara adat perkawinan kraton Yogyakarta.
è Tari
Tebedau dari Timor-timor dengan iringan bende, ketipung, rebana untuk menyambut
tamu agung.
è Tari
Wolang dari Maluku dengan iringan nyanyian dan tita untuk menyambut kelahiran
bayi.
c.
Tari Mistis
Funsinya
sebagai persembahan kepada roh leluhur, para dewa, penguasa semesta.
Berlangsung dengan penuh penyerahan diri dan kepercayaan atas adanya kekuatan –
kekuatan keabadian.
Contoh
:
è Tari
Tor – Tor dari suku batak, yaitu sebagai upacara pemujaan terhadap para dewa
atau leluhur.
è Tari
pendet dan tari gabor dari bali untuk memuja para dewa dengan diiringi gamelan
bali lengkap yang sangat dinamis.
è Tari
kuda lumping fungsinya untuk mendatangkan roh hingga penari dapat kemasukan roh
tersebut.
d.
Tari hiburan
Merupakan
tari pergaulan pria dan wanita bernafas kemesraan, bentuknya sebagai tari bebas
dengan inprofisasi atau sebagai tari berpasangan yang tekhniknya harus dipelajari
dan di kuasai.
1.
Tari pergaulan
yang bebas dengan improfisasi
è Joged
bumbung bali
è Ronggeng
Sumatra
è Corek
betawi
2.
Tari pergaulan
tersusun
Tari
ini sangat digemari oleh pemuda pemudi
Contoh
: tari kebalai tari pulau roti
3.
Tari pergaulan
sekaligus bermain
Tarian
yang menggembirakan karena permainan yang terpadu dalam menari.
Contoh
: tari dolanan kanak – kanak di jawa, bali, Sulawesi
e.
Tari pertunjukan
Contoh
:
-
Tari Betawi
-
Tari Lumpur
-
Tari Kesatria
f.
Tari terapi
Fungsinya
untuk penyembuhan bagi anak – anak cacat
Contoh
:
è Tari
saman di aceh : bagus dilakukan oleh penderita cacat lumpuh.
g.
Tari Pendidikan
Fungsinya
untuk kepentingan pendidikan, karena di dalam kehidupan seni tari terdapat
kebiasaan – kebiasaan yang dapat mendidik kepribadian.
2. SENI WAYANG
Ø Seni
wayang adalah : Bentuk teater rakyat yang sangat popular, orang sering
menghubungkan kota – kota wayang, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit
yang memakai layar dimana muncul bayang – baying.
Ø Macam
– macam seni wayang :
a.
Wayang kulit
adalah seni tradisional yang terutama berkembang di jawa.
Contoh
:
è Wayang
kulit gagrang Surakarta
è Wayang
kulit gagrang Yogyakarta
è Wayang
kulit gagrang Banyumas
è Wayang
Bali
b.
Wayang Golek
Suatu
seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu terutama sangat populer
di wilayah tanah pasundan.
c.
Wayang Wong
Suatu
bentuk teater daerah yang tepat pementasannya dan perlengkapannya sudah
mengikuti teater modern barat.
3. SENI TENUN
Ø Merupakan
manusia diatas bahan kain yang dibuat dari benang serat kayu, kapas, dll dengan
cara memasukkan pakan secara melintang pada lungsin yaitu di jalan benang yang
terpasang membujur.
Ø Macam
– macam seni tenun :
a.
Ulos
Adalah
kain tenun yang berasal dari daerah Sumatra utara dan suku batak. Setiap ulos
mempunyai arti khusus bagi setiap penggunanya yang menerima kain ulos tersebut.
Makanya kain ulos tidak bias lepas bagi setiap acara dan kegiatan dalam adat
batak. Dalam setiap acara seperti perkawinan, anak lahir dan memasuki rumah
baru ataupun acara kematian, kain tenun ulos harus ada karena setiuap acara
tersebut mempunyai arti dan makna tersendiri, maka pemberian ulos pun berbeda
untuk yang diterima atau yang diberikan. Dan dalam hal ini istilahnya dinamakan
mengulosi dan dalam mengulosipun tidak bias dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan,
dengan itu ada berbagaimacam arti ulos.
b.
Sarung Samarinda
Merupakan
salah satu hasil kerajinan yang dikerjakan secara tradisional oleh masyarakat
di samarinda seberang, Kalimantan Timur. Keberadaannya saat ini semakin
terdesak dengan hadirnya sarung buatan industri tekstil di pulau jawa yang
menggunakan alat tenun modern. Sarung buatan industry tekstil ini diakui
sebagai sarung samarinda. Meski demikian, bahan baku, cara pembuatan, dan motif
tentu sangat berbeda dengan sarung samarinda asli.
c.
Batik
Adalah
suatu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batk bias mengacu pada dua hal.
Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk
mencegah pewarnaan sebagian kain. Dalam literatur internasional, teknik ini
dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian ke 2 adalah kain atau busana yang
dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif – motif tertentu yang
memiliki ke khasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi,
serta pengembangan motif dan budaya terkait oleh UNESO.
4. SENI SUARA /
MUSIK
Ø Musik
tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun
dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi
diantaranya seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan
maksudnya untuk mempersatukan persepsi antara pemikir seniman dan masyarakat
tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik
tradisional. Menjadikan musik tradisional sebagai pembendaharaan seni di
masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial
umum.
Ø Macam
– macam seni suara / musik
a.
Gamelan
Adalah
alat musik dalam pertunjukan wayang. Dalam pertunjukan wayang jawa. Alat musik
ini terdiri atas paling tidak 15 jenis instrument yang berbeda, kebanyakan
terbuat dari perunggu dan berbagai macam perkusi. Suling, kendang, rebab, dan
gambang adalah pengiring pertunjukan yang bukan perkusi dan tidak terbuat dari
perunggu.
b.
Gamelan angklung
Adalah
gamelan berlaras slendro, tergolong barungan madya yang di bentuk oleh
instrument berbilah dan pencon dan krawang, kadang – kadang ditambah angklung
bambu kocok (yang berukuran kecil). Dibentuk oleh alat – alat gamelan yang
relative ringan (sehingga mudah dimainkan sambil berprosesi).
c.
Tembang
Makna
dan arti dari setiap syair dan unik. Tembang jawa itu pada dasarnya mempunyai
pengertian dan kandungan yang sangat mendalam. Kalau kita kaji secara mendalam
mengandung ajaran atau falsafah bagi kehidupan kita semua. Coba kita simak
tembang dandanggula ini :
Ø Maskumambang
Gambarake jabang bayi sing isih ana
kandhutane ibu, sing during kawruhan lanang apa wadon. Mas tegese during weruh
lanang lan wadon, kumambang tegese uripe ngambang nyang kandhutane ibune.
5. SENI BELADIRI
Ø Merupakan
suatu kesenian yang timbul sebagai salah satu cara seseorang itu mempertahankan
diri. Seni beladiri telah lama wujud pada mulanya ia berkembang di medan
pertempuran sebelum secara perlahan – lahan apabila perang telah berkurangan
dan penggunaan senjata modern mula digunakan secara berleluasa, seni beladiri
ini mula berkembang dikalangan mereka yang bukannya anggota tentara tetapi
merupakan orang awam.
GAMBAR – GAMBAR
KESENIAN
TRADISIONAL
|
|
|
|
|
|
KESENIAN MODERN
|
|
|
|
|
|
2.3.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PARA REMAJA
CENDERUNG MEMILIH KESENIAN MODERN DARIPADA KESENIAN TRADISIONAL
Di
Indonesia sekarang ini banyak sekali berkembang kesenian – kesenian yang
sifatnya makin menjauh dari kebudayaan Indonesia. Kesenian – kesenian dari luar
banyak yang masuk dan berkembang dalam tubuh remaja, sehingga mereka cenderung
lebih menyukai dan lebih mengenal kesenian dari luar itu. Ada beberapa faktor
penyebab para remaja cenderung memilih kesenian modern dari pada kesenian
tradisional, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Remaja
sekarang menganggap kesenian modern lebih mengikuti perkembangan zaman daripada
kesenian tradisional.
2. Kesenian
tradisional adalah kesenian yang kuno / jadul.
3. Kesenian
modern adalah kesenian yang sesuai dengan kepribadian mereka.
4. Mereka
merasa takut apabila dianggap ketinggalan zaman oleh orang lain / teman
–temannya.
5. Kurangnya
pengenalan dan pemahaman terhadap kesenian tradisional sejak dini.
6. Kesenian
modern terus berkembang pada diri remaja, baik melalui internet, TV, radio dll
(media cetak maupun elektronik).
7. Kurang
tersedianya alat – alat kesenian tradisional, serta minimnya tenaga pengajar
yang ahli dalam bidang tersebut.
8. Faktor
lingkungan yang cenderung westernisasi (suka meniru gaya hidup orang barat).
2.4. DAMPAK BERKEMBANGNYA KESENIAN
MODERN DALAM DIRI REMAJA SAAT INI
Semakin berkembangnya kesenian modern dikalangan
remaja sekarang, banyak dampak yang ditimbulkan. Dampak tersebut antara lain :
1. Kesenian
tradisional lama kelamaan menghilang
2. Kesenian
tradisional yang kurang mendapat perhatian mulai diclaim oleh Negara – Negara
lain.
3. Akan
semakin kuat pengaruh westernisasi di diri para remaja
4. Lama
kelamaan remaja mulai melupakan kesenian asli daerahnya
5. Remaja
kebanyakan cenderung meniru kesenian modern yang diterimanya
6. Pendapatan
kelompok pertunjukan kesenian tradisional berkurang karena datangnya kesenian
modern
1.1.UPAYA AGAR PARA
REMAJA TIDAK MENINGGALKAN KESENIAN TRADISIONAL
Kesenian tradisional akhir
– akhir ini mulai tergeser dengan adanya kesenian dari luar yang semakin modern.
Oleh karea itu, perlu dilakukan suatu upaya agar kesenian tetap ada dan tetap
lestari. Upaya yang bisa dilakukan antara lain adalah :
1. Memperkenalkan
kesenian tradisional sejak dini.
2. Memasukkan
kesenian tradisional (bahasa daerah) kedalam mata pelajaran di sekolah (SD,
SMP, SMA).
3. Mewajibkan
setiap siswa mengikuti extra kulikuler yang berkenaan dengan seni tradisional
di sekolah.
4. Meningkatkan
sarana – prasarana extrakulikuler yang berkaitan dengan seni tradisional di
sekolah.
5. Memberikan
penghargaan kepada seniman yang berprestasi.
6. Mengadakan
perlombaan kesenian tradisional guna mengembangkan bakat seni yang terpendam.
7. Meningkatkan
kualitas tenaga pengajar seni tradisional.
8. Melakukan
inovasi – inovasi baru terhadap kesenian tradisional.
9. Melakukan
study banding ke berbagai daerah guna menambah wawasan.
Keterangan :
Berdasarkan
hasil angket yang penulis sebarkan di beberapa kelas, kebanyakan minat pengisi
angket lebih memilih atau menyukai kesenian modern daripada kesenian
tradisional.
BAB
III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang kami
(penulis) lakukan, dapat disimpulkan bahwa kesenian tradisional semakin memudar
dan semakin ditinggalkan oleh para kalangan remaja saat ini. Hal ini
dikarenakan semakin maraknya tanyangan – tanyangan kesenian modern yang lebih
menarik dan mudah dilakukan, hal lainnya adalah faktor kurangnya pengenalan
tentang kesenian tradisional sejak dini. Namun dapat dilakukan berbagai upaya –
upaya agar kesenian tradisional tetap lestari dan tidak menghilang ditelan
waktu. Bukankah bangsa yang besar itu adalah bangsa yang tidak melupakan jasa –
jasa pahlawannya dan kesenian asli daerahnya, oleh karena itu kesenian
tradisional itu harus tetap dilestarikan agar kita tidak kehilangan jati diri
kita sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan kesenian dan budayanya.
3.2. SARAN
Seperti yang telah kita
ketahui, bahwa sekarang ini kesenian tradisional sudah mulai bahkan sudah
tergeser dengan adanya kesenian modern. Oleh karena itu, dengan makalah ini
kami (penulis) berharap agar pembaca tetap melestarikan kesenian tradisional
yang kita miliki. Dan sebagai warga Negara Indonesia wajib menjaga kesenian
tradisional itu.
DAFTAR PUSTAKA
Ø A.
Haviland, William dan R.G. Soekaryo. 1999. Antropologi.
Jakarta:Erlangga
Ø LKS
Sosiologi kelas XII
Ø Poerwadarminta,
w.j.s. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Ø Wardhana
R.M. Wisnoe. 1990. Pendidikan Seni Tari.
Jakarta: Depdikbud
Ø Dermawan
Boediman. 1988. Pendidikan Seni Rupa.
Bandung:ganesa