Iklan

“KURANGNYA KEPERDULIAN REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL”

abdullah al aziz
Thursday 29 March 2012
Last Updated 2012-03-29T11:04:49Z
masukkan script iklan disini

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar belakang masalah

Di era modern ini telah berkembang kesenian luar yang mulai masuk dalam jiwa remaja sekarang. Hal ini disebabkan karena para remaja sekarang menganggap bahwa kesenian tradisional adalah budaya yang ketinggalan jaman atau kuno. Oleh karena itu mereka lebih memilih kesenian luar yang mereka anggap lebih modern dan mengikuti perkembangan jaman. Akan tetapi pada kenyataannya banyak orang asing yang berlomba – lomba untuk mempelajari kesenian kita (Indonesia) – tidak hanya itu ada diantara Negara asing yang mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai kesenian mereka.
Dengan demikian penulis sengaa mengambil judul / tema “KURANGNYA KEPERDULIAN REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” supaya para remaja sekarang lebih sadar bahwa kesenian kita menarik untuk dipelajari dan kita patut bangga terhadap kebudayaan Indonesia yang mempunyai kesenian beraneka ragam. Apabila remaja sudah mulai mempelajari dan melestarikan kesenian tradisional maka kesenian tradisional (Indonesia) akan semakin berkembang dan dikenal oleh banyak orang khususnya dan dunia pada umumnya.

1.2.       Rumusan masalah

1.      Apakah kesenian tradisional itu ?
2.      Apa saja jenis – jenis kesenian itu ?
3.      Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan remaja sekarang lebih memilih kesenian modern daripada kesenian tradisional ?
4.      Apa dampak yang ditimbulkan jika sebagian besar remaja memilih kesenian modern ?
5.      Bagaimana upaya – upaya agar para remaja mulai mempelajari kesenian tradisional lagi ?

1.3.       Alasan  memilih judul
Penulis memilih judul “KURANGNYA KEPERDULIAN REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” dengan alasan karena remaja sekarang ini banyak yang memilih mempelajari kebudayaan luar daripada kebudayaan sendiri (tradisional), serta agar para remaja dapat melestarikan kesenian tradisional itu.


1.4.       Pengertian istilah dalam judul
1.      Kurang                  : tidak atau belum cukup
2.      Kepedulian           : perhatian
3.      Remaja                  : orang – orang anatar umur 9 – 19 tahun yang mulai dewasa
4.      Modern                 : yang terbaru
5.      Terhadap               : tentang atau berkenaan dengan
6.        Kesenian              : segala sesuatu yang berhubungan dengan kecakapan batin (local) yang luar biasa yang dapat yang dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa
7.        Tradisional           : segala sesuatu (adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran dan sebagainya yang turun temurun dari nenek moyang).
Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa ““KURANGNYA KEPERDULIAN REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” berarti belum mengertinya remaja sekarang terhadap kebudayaan tradisional khususnya kesenian dari daerah – daerah yang merupakan tradisi Indonesia.

1.5.       Tujuan pembahasan
Penulis mengangkat judul dalam makalah ini dengan tujuan agar kesenian tradisional tetap terjaga dan lestari, selain itu, untuk mengetahui sejauh mana remaja sekarang melestarikan kesenian tradisional. Dengan makalah ini diharapkan remaja sekarang mengetahui arti pentingnya kesenian tradisional sebagai indentitas bangsa Indonesia.

1.6.       Manfaat pembahasan
Remaja pada jaman sekarang ini mulai melupakan kesenian – kesenian tradisional sebagai jatidiri bangsa Indonesia, untuk itu pembahasan ini sangat bermanfaat untuk kembali mengingatkan para remaja bahwa kesenian asli Indonesia itu sangat layak untuk dipertahankan dan dilestarikan sehingga kesenian ini tidak akan pudar dan tidak mudah diakui oleh Negara lain.

1.7.       Metode pembahasan
Dari berbagai metode penelitian :

è Perpustakaan / kepustakaan
è Analisis isi
è Observasi
è Angket / kuisoner
è Wawancara
è Internet
è Tes

1.      Perpustakaan / kepustakaan adalah teknih pengumpulan data dan informasi dengan bantuan macam – macam materi yang terdapat dilingkungan kepustakaan.
Missal : dengan buku – buku, majalah, naskah, catatan, kisah, sejarah, dokumen dan lain – lain.
2.      Analisis isi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengungkapkan isi media massa yang menggambarkan situasi baik personil, birokrat, kebijaksanaan, koordinasi lingkungan maupun masyarakatnya pada saat media massa itu disajikan.
3.      Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala – gejala yang diteliti.
4.      Angket merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
5.      Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee).
6.      Internet merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari pada media elektronik (computer).
7.      Tes merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan atau latihan alat lain yang dipergunakan untuk mengukur ketranpilan, pengetahuan, intelegensi kemampuan dan bakat yang dimiki oleh individu atau kelompok.
Dari berbagai metode di atas kelompok kami memutuskan untuk menggunakan metode perpustakaan / kepustakaan, internet serta kuisioner / angket.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KESENIAN TRADISIONAL
          Kesenian Tradisional adalah salah satu bentuk dari kebudayaan tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu. Kesenian tradisional merupakan suatu hasil ekspresi hasrat manusia akan keindahan dengan latar belakang tradisi atau system budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut. Dalam hal karya seni tradisional tersirat pesan dari masyarakatnya berupa pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai, norma, dan sebagainya. Kesenian tradisional dapat juga diartikan sebagai unsur yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum, suku, bangsa tertentu. Selain itu kesenian tradisional merupakan kesenian yang sudah berurat dan berakar dari tradisi yang dimiliki suatu daerah.
          Indonesia mempunyai banyak sekali kesenian tradisional diantaranya yaitu :
-          Tari kecak, pendet dari bali
-          Tari remo dari jawa timur
-          Tari reog dari jawa timur tepatnya di ponorogo
-          Tari topeng dari jawa barat
-          Wayang kulit, orang, golek
-          Ketoprak
-          Jaranan
Dan masih banyak sekali kesenian – kesenian tradisional yang lainnya. Akan tetapi para remaja sekarang banyak yang tidak mengerti akan pentingnya mempelajari kesenian tradisional.

2.2. JENIS – JENIS KESENIAN TRADISIONAL
1. SENI TARI
Ø   Seni tari adalah              : gerak indah yang berirama yang mengandung 2 unsur penting yaitu gerak dan irama.
Ø  Fungsi seni tari adalah : seni tari mempunyai arti khusus dalam kegiatan hidup dan fungsinya berupa tingkatan kebutuhan yang sekaligus mencerminkan peradaban. Adapun bobot dan mutu harapannya menjadi tolak ukur tinggi rendahnya kebudayaan.
Ø  Macam – macam seni tari :
a.       Tari ritual / upacara suku bangsa
Fungsinya melestarikan budaya purba. Tari ungkapan suku sebagai rasa terimakasih cinta mohon keselamatan untuk memperoleh perlindungan roh leluhur agar sukses berburu, panen baik, atau menang perang tariannya dilakukan dengan spontan, penuh semangat dan penjiwaan yang murni.
Contoh :
è Tari makare – kari di desa tengahan peringsingan bau yang juga disebut perang duri, diiringi gamelan selonding untuk keselamatan.
è Tari tangan dengan gerakan semacam pencah, dilakukan pada waktu selesai panen. Di daerah sawahlunta sebagai ungkapan thank.
è Tari tewadar, tari dukun irian jaya untuk pengobatan orang sakit.
b.      Tari Upacara
Fungsinya untuk merayakan suatu peristiwa penting seperti perkawinan, pengobatan, penyambutan tamu, yang merupakan bentuk tari yang indah untuk dipelajari, hingga merupakan susunan yang telah pasti.
Contoh :
è Beksan lawung, merupakan rangkaian upacara adat perkawinan kraton Yogyakarta.
è Tari Tebedau dari Timor-timor dengan iringan bende, ketipung, rebana untuk menyambut tamu agung.
è Tari Wolang dari Maluku dengan iringan nyanyian dan tita untuk menyambut kelahiran bayi.
c.  Tari Mistis
Funsinya sebagai persembahan kepada roh leluhur, para dewa, penguasa semesta. Berlangsung dengan penuh penyerahan diri dan kepercayaan atas adanya kekuatan – kekuatan keabadian.
Contoh :
è Tari Tor – Tor dari suku batak, yaitu sebagai upacara pemujaan terhadap para dewa atau leluhur.
è Tari pendet dan tari gabor dari bali untuk memuja para dewa dengan diiringi gamelan bali lengkap yang sangat dinamis.
è Tari kuda lumping fungsinya untuk mendatangkan roh hingga penari dapat kemasukan roh tersebut.
d.      Tari hiburan
Merupakan tari pergaulan pria dan wanita bernafas kemesraan, bentuknya sebagai tari bebas dengan inprofisasi atau sebagai tari berpasangan yang tekhniknya harus dipelajari dan di kuasai.
1.      Tari pergaulan yang bebas dengan improfisasi
è Joged bumbung bali
è Ronggeng Sumatra
è Corek betawi
2.      Tari pergaulan tersusun
Tari ini sangat digemari oleh pemuda pemudi
Contoh : tari kebalai tari pulau roti
3.      Tari pergaulan sekaligus bermain
Tarian yang menggembirakan karena permainan yang terpadu dalam menari.
Contoh : tari dolanan kanak – kanak di jawa, bali, Sulawesi
e.       Tari pertunjukan
Contoh :
-          Tari Betawi
-          Tari Lumpur
-          Tari Kesatria
f.       Tari terapi
Fungsinya untuk penyembuhan bagi anak – anak cacat
Contoh :
è Tari saman di aceh : bagus dilakukan oleh penderita cacat lumpuh.
g.      Tari Pendidikan
Fungsinya untuk kepentingan pendidikan, karena di dalam kehidupan seni tari terdapat kebiasaan – kebiasaan yang dapat mendidik kepribadian.

2.      SENI WAYANG
Ø  Seni wayang adalah : Bentuk teater rakyat yang sangat popular, orang sering menghubungkan kota – kota wayang, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar dimana muncul bayang – baying.
Ø  Macam – macam seni wayang :
a.       Wayang kulit adalah seni tradisional yang terutama berkembang di jawa.
Contoh :
è Wayang kulit gagrang Surakarta
è Wayang kulit gagrang Yogyakarta
è Wayang kulit gagrang Banyumas
è Wayang Bali
b.      Wayang Golek
Suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu terutama sangat populer di wilayah tanah pasundan.

c.       Wayang Wong
Suatu bentuk teater daerah yang tepat pementasannya dan perlengkapannya sudah mengikuti teater modern barat.

3.      SENI TENUN
Ø  Merupakan manusia diatas bahan kain yang dibuat dari benang serat kayu, kapas, dll dengan cara memasukkan pakan secara melintang pada lungsin yaitu di jalan benang yang terpasang membujur.
Ø  Macam – macam seni tenun :
a.       Ulos
Adalah kain tenun yang berasal dari daerah Sumatra utara dan suku batak. Setiap ulos mempunyai arti khusus bagi setiap penggunanya yang menerima kain ulos tersebut. Makanya kain ulos tidak bias lepas bagi setiap acara dan kegiatan dalam adat batak. Dalam setiap acara seperti perkawinan, anak lahir dan memasuki rumah baru ataupun acara kematian, kain tenun ulos harus ada karena setiuap acara tersebut mempunyai arti dan makna tersendiri, maka pemberian ulos pun berbeda untuk yang diterima atau yang diberikan. Dan dalam hal ini istilahnya dinamakan mengulosi dan dalam mengulosipun tidak bias dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, dengan itu ada berbagaimacam arti ulos.
b.      Sarung Samarinda
Merupakan salah satu hasil kerajinan yang dikerjakan secara tradisional oleh masyarakat di samarinda seberang, Kalimantan Timur. Keberadaannya saat ini semakin terdesak dengan hadirnya sarung buatan industri tekstil di pulau jawa yang menggunakan alat tenun modern. Sarung buatan industry tekstil ini diakui sebagai sarung samarinda. Meski demikian, bahan baku, cara pembuatan, dan motif tentu sangat berbeda dengan sarung samarinda asli.
c.       Batik
Adalah suatu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batk bias mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian ke 2 adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif – motif tertentu yang memiliki ke khasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya terkait oleh UNESO.

4.      SENI SUARA / MUSIK
Ø  Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi diantaranya seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk mempersatukan persepsi antara pemikir seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik tradisional sebagai pembendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.
Ø  Macam – macam seni suara / musik
a.       Gamelan
Adalah alat musik dalam pertunjukan wayang. Dalam pertunjukan wayang jawa. Alat musik ini terdiri atas paling tidak 15 jenis instrument yang berbeda, kebanyakan terbuat dari perunggu dan berbagai macam perkusi. Suling, kendang, rebab, dan gambang adalah pengiring pertunjukan yang bukan perkusi dan tidak terbuat dari perunggu.
b.      Gamelan angklung
Adalah gamelan berlaras slendro, tergolong barungan madya yang di bentuk oleh instrument berbilah dan pencon dan krawang, kadang – kadang ditambah angklung bambu kocok (yang berukuran kecil). Dibentuk oleh alat – alat gamelan yang relative ringan (sehingga mudah dimainkan sambil berprosesi).
c.       Tembang
Makna dan arti dari setiap syair dan unik. Tembang jawa itu pada dasarnya mempunyai pengertian dan kandungan yang sangat mendalam. Kalau kita kaji secara mendalam mengandung ajaran atau falsafah bagi kehidupan kita semua. Coba kita simak tembang dandanggula ini :
Ø  Maskumambang
Gambarake jabang bayi sing isih ana kandhutane ibu, sing during kawruhan lanang apa wadon. Mas tegese during weruh lanang lan wadon, kumambang tegese uripe ngambang nyang kandhutane ibune.

5.      SENI BELADIRI
Ø  Merupakan suatu kesenian yang timbul sebagai salah satu cara seseorang itu mempertahankan diri. Seni beladiri telah lama wujud pada mulanya ia berkembang di medan pertempuran sebelum secara perlahan – lahan apabila perang telah berkurangan dan penggunaan senjata modern mula digunakan secara berleluasa, seni beladiri ini mula berkembang dikalangan mereka yang bukannya anggota tentara tetapi merupakan orang awam.
GAMBAR – GAMBAR
KESENIAN TRADISIONAL
KESENIAN MODERN



2.3. FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PARA REMAJA CENDERUNG MEMILIH KESENIAN MODERN DARIPADA KESENIAN TRADISIONAL
Di Indonesia sekarang ini banyak sekali berkembang kesenian – kesenian yang sifatnya makin menjauh dari kebudayaan Indonesia. Kesenian – kesenian dari luar banyak yang masuk dan berkembang dalam tubuh remaja, sehingga mereka cenderung lebih menyukai dan lebih mengenal kesenian dari luar itu. Ada beberapa faktor penyebab para remaja cenderung memilih kesenian modern dari pada kesenian tradisional, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Remaja sekarang menganggap kesenian modern lebih mengikuti perkembangan zaman daripada kesenian tradisional.
2.      Kesenian tradisional adalah kesenian yang kuno / jadul.
3.      Kesenian modern adalah kesenian yang sesuai dengan kepribadian mereka.
4.      Mereka merasa takut apabila dianggap ketinggalan zaman oleh orang lain / teman –temannya.
5.      Kurangnya pengenalan dan pemahaman terhadap kesenian tradisional sejak dini.
6.      Kesenian modern terus berkembang pada diri remaja, baik melalui internet, TV, radio dll (media cetak maupun elektronik).
7.      Kurang tersedianya alat – alat kesenian tradisional, serta minimnya tenaga pengajar yang ahli dalam bidang tersebut.
8.      Faktor lingkungan yang cenderung westernisasi (suka meniru gaya hidup orang barat).

2.4. DAMPAK BERKEMBANGNYA KESENIAN MODERN DALAM DIRI REMAJA SAAT INI
                     Semakin berkembangnya kesenian modern dikalangan remaja sekarang, banyak dampak yang ditimbulkan. Dampak tersebut antara lain :
1.      Kesenian tradisional lama kelamaan menghilang
2.      Kesenian tradisional yang kurang mendapat perhatian mulai diclaim oleh Negara – Negara lain.
3.      Akan semakin kuat pengaruh westernisasi di diri para remaja
4.      Lama kelamaan remaja mulai melupakan kesenian asli daerahnya
5.      Remaja kebanyakan cenderung meniru kesenian modern yang diterimanya
6.      Pendapatan kelompok pertunjukan kesenian tradisional berkurang karena datangnya kesenian modern

1.1.UPAYA AGAR PARA REMAJA TIDAK MENINGGALKAN KESENIAN TRADISIONAL

                      Kesenian tradisional akhir – akhir ini mulai tergeser dengan adanya kesenian dari luar yang semakin modern. Oleh karea itu, perlu dilakukan suatu upaya agar kesenian tetap ada dan tetap lestari. Upaya yang bisa dilakukan antara lain adalah :
1.      Memperkenalkan kesenian tradisional sejak dini.
2.      Memasukkan kesenian tradisional (bahasa daerah) kedalam mata pelajaran di sekolah (SD, SMP, SMA).
3.      Mewajibkan setiap siswa mengikuti extra kulikuler yang berkenaan dengan seni tradisional di sekolah.
4.      Meningkatkan sarana – prasarana extrakulikuler yang berkaitan dengan seni tradisional di sekolah.
5.      Memberikan penghargaan kepada seniman yang berprestasi.
6.      Mengadakan perlombaan kesenian tradisional guna mengembangkan bakat seni yang terpendam.
7.      Meningkatkan kualitas tenaga pengajar seni tradisional.
8.      Melakukan inovasi – inovasi baru terhadap kesenian tradisional.
9.      Melakukan study banding ke berbagai daerah guna menambah wawasan.



Keterangan :
                Berdasarkan hasil angket yang penulis sebarkan di beberapa kelas, kebanyakan minat pengisi angket lebih memilih atau menyukai kesenian modern daripada kesenian tradisional.


BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
               Berdasarkan penelitian yang kami (penulis) lakukan, dapat disimpulkan bahwa kesenian tradisional semakin memudar dan semakin ditinggalkan oleh para kalangan remaja saat ini. Hal ini dikarenakan semakin maraknya tanyangan – tanyangan kesenian modern yang lebih menarik dan mudah dilakukan, hal lainnya adalah faktor kurangnya pengenalan tentang kesenian tradisional sejak dini. Namun dapat dilakukan berbagai upaya – upaya agar kesenian tradisional tetap lestari dan tidak menghilang ditelan waktu. Bukankah bangsa yang besar itu adalah bangsa yang tidak melupakan jasa – jasa pahlawannya dan kesenian asli daerahnya, oleh karena itu kesenian tradisional itu harus tetap dilestarikan agar kita tidak kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan kesenian dan budayanya.

3.2. SARAN
                 Seperti yang telah kita ketahui, bahwa sekarang ini kesenian tradisional sudah mulai bahkan sudah tergeser dengan adanya kesenian modern. Oleh karena itu, dengan makalah ini kami (penulis) berharap agar pembaca tetap melestarikan kesenian tradisional yang kita miliki. Dan sebagai warga Negara Indonesia wajib menjaga kesenian tradisional itu.


DAFTAR PUSTAKA

Ø  A. Haviland, William dan R.G. Soekaryo. 1999. Antropologi. Jakarta:Erlangga
Ø  LKS Sosiologi kelas XII
Ø  www.google.com//kesenian tradisional//
Ø  Poerwadarminta, w.j.s. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Ø  Wardhana R.M. Wisnoe. 1990. Pendidikan Seni Tari. Jakarta: Depdikbud
Ø  Dermawan Boediman. 1988. Pendidikan Seni Rupa. Bandung:ganesa

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl